KOLA SUPERDEEP BOREHOLE, LUBANG TERDALAM DI DUNIA YANG LEBIH DALAM DARI PALUNG LAUT TERDALAM
Kola Superdeep Borehole adalah sebuah lubang buatan manusia dengan diameter kurang dari 23 sentimeter di Murmansk, Rusia yang mencapai kedalaman lebih dari 12.000 meter ke kerak bumi, sekitar 2 km lebih dalam dari Palung Mariana di samudra Pasifik yang merupakan bagian laut paling dalam di dunia.
Kisah Kola Superdeep Borehole dimulai pada tahun 1960-an ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet terlibat perang dingin. Di era tersebut, dunia menyaksikan serunya perlombaan teknologi, baik teknologi persenjataan maupun teknologi penjelajahan luar angkasa untuk mencapai tempat yang paling jauh. Namun tidak banyak yang tahu, kedua negara tersebut ternyata juga berlomba membuat lubang di bumi untuk mencapai lapisan bumi yang paling dalam.
Amerika Serikat memulainya lebih dulu dengan melakukan pengeboran bumi yang berlokasi di pesisir Pasifik Meksiko dengan nama Project Mohole. Untuk pertama kalinya di dunia, tim ahli AS berhasil menembus hingga sedalam 3.600 meter dan terus mengebor hingga mencapai 183 meter di bawah dasar laut. Keberhasilan ini telah membuka jalan bagi proyek-proyek pengeboran minyak di lepas pantai yang dilakukan setelahnya. Namun, Project Mohole dihentikan pada tahun 1966 tanpa alasan yang jelas.
Para peneliti Uni Soviet yang mengetahui adanya Project Mohole di AS pun tidak mau kalah. Selama kurun waktu hingga 24 tahun (1970 - 1994), mereka melakukan pengeboran bumi di semenanjung Kola yang terletak di ujung utara Rusia, menciptakan lubang paling dalam di dunia yang dinamakan Kola Superdeep Borehole. Pengeboran dimulai dengan target awal mencapai kedalaman 15 km.
Dari proyek pengeboran tersebut, para peneliti mendapatkan berbagai temuan menarik mengenai bumi.
Temuan pertama adalah, ternyata di titik 3.000 hingga 6.000 meter di bawah permukaan bumi tidak ada transisi perubahan komposisi batuan dari granit ke basalt. Sebelumnya para ilmuwan geologi, dengan menggunakan gelombang seismik, menduga adanya jenis batu baru pada kedalaman tersebut. Namun, para peneliti proyek Kola hanya menemukan granit yang lebih banyak di kedalaman 3 hingga 6 km. Ternyata, perubahan yang dideteksi sebelumnya bukanlah perubahan jenis batu, tetapi perubahan susunan kimia dan mineral (metamorfik) pada granit.
Temuan kedua lebih mengejutkan, para peneliti menemukan air di kedalaman Kola Superdeep Borehole. Berbeda dengan air tanah, air tersebut berasal dari atom hidrogen dan oksigen yang dikeluarkan oleh batu granit karena tekanan yang luar biasa.
Tapi penemuan yang paling luar biasa dari proyek ini adalah fosil plankton mikrokopis berusia 2,7 miliar tahun pada batu yang terletak 6.000 meter di bawah tanah. Fosil mikro tersebut terdiri dari 24 spesies kuno yang terbungkus senyawa organik dan mampu bertahan di bawah tekanan serta temperatur ekstrim di bawah tanah.
Dan temuan selanjutnya yang terungkap di Kola Superdeep Borehole menandai berakhirnya proyek tersebut. Saat itu kedalaman telah mencapai 12.262 meter. Muncul beberapa rumor mengenai hal itu. Ada yang mengatakan, pengeboran berhenti karena pekerja di sana mendengar suara-suara jeritan manusia dari dalam lubang. Mereka percaya suara-suara tersebut adalah jeritan manusia yang sedang disiksa di neraka.
Namun, cerita ini tidak benar. Alasan berhentinya pengeboran adalah karena di dasar lubang ada peningkatan temperatur yang sangat tajam hingga mencapai 180 derajat Celcius (awalnya, para ilmuwan memperkirakan temperatur di kedalaman lebih dari 12.000 meter mencapai 100 derajat Celcius). Suhu yang sangat panas tersebut membuat peralatan rusak, bahkan batu saja terlihat seperti plastik yang meleleh. Para peneliti berasumsi bahwa mesin bor sudah mencapai kerak bumi dimana disana ada aliran lahar yang sangat panas.
Pada saat pengeboran yang berlangsung hingga 24 tahun lamanya itu, masyarakat sekitar selalu merasa was-was. Mereka sering merasakan seperti ada gempa. Tak aneh rasanya kalau Kola Superdeep Borehole ini dianggap sebagai sebuah eksperimen mengerikan yang bisa membuat dunia segera kiamat. Coba bayangkan, apa jadinya kalau pengeboran berhasil mencapai lapisan mantel bumi dan seluruh isi bumi menyembur keluar lewat lubang itu.
Lokasi proyek pengeboran yang mencoba menembus kerak bumi itu kini terbengkalai menyisakan bangunan gedung tak terurus yang di situ terdapat sebuah lubang tertutup besi karatan tak bernama.
(Dari berbagai sumber; Foto-foto: Google)
#InfoHitters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar